Akhirnya Israel dan Palestina sepakat untuk melanjutkan negosiasi damai. Kesepakatan itu dicapai dalam dialog antara kedua belah pihak di hari Senin, dan Selasa malam di Washington, Amerika Serikat (AS).
Kedua belah pihak membahas kerangka kerja untuk perundingan perdamaian selama sembilan bulan ke depan, setelah absen selama tiga tahun dan akan kembali bertemu untuk memulai negosiasi formal dalam dua minggu ke depan di lokasi yang akan ditentukan di Timur Tengah.
Menurut Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, dialog yang nampak menjanjikan ini tetap mempunyai tantangan tersendiri pada kedua belah pihak. "Tapi bahkan seperti yang kita lihat di jalan sulit yang ada di hadapan kita dan mempertimbangkan pilihan yang rumit yang kita hadapi, kita tidak bisa melupakan sesuatu yang sering dilupakan di Timur Tengah, dan itulah yang menanti semua orang untuk sukses," ujarnya.
Kerry juga melihat bahwa kedua belah pihak tetap bertujuan mengakhiri konflik dengan proses negoisasi. "Para pihak telah sepakat bahwa semua masalah status akhir, semua isu-isu inti, dan semua masalah lainnya akan dibahas atas di meja negosiasi, dan mereka berada di meja dengan satu tujuan sederhana, tujuan untuk mengakhiri konflik, mengakhiri klaim," kata Kerry.
Meskipun sejak lama telah diupayakan mengakhiri konflik “klasik” diantara kedua negara, namun kepentingan-kepentingan politis kerap menggagalkannya. Namun untuk satu tujuan mulia yaitu perdamaian, semuanya itu harus terus diupayakan.
Baca Juga Artikel Lain